Tidak hanya Ambalat, Presiden Prabowo dan PM Anwar juga membahas titik perbatasan lainnya, termasuk antara Indonesia di Pulau Kalimantan dengan Sabah, Malaysia

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim sepakat bekerja sama membangun wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia di Ambalat seiring dengan berjalannya perundingan bidang hukum untuk batas-batas wilayah dua negara.

Isu perbatasan Indonesia-Malaysia merupakan salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan empat mata antara Presiden Prabowo dan PM Anwar di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat sore.

“Terkait isu perbatasan, yang secara teknis mungkin memerlukan waktu, kita sepakat untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Contohnya adalah wilayah Ambalat sambil menunggu penyelesaian hukum, kita ingin memulai kerja sama ekonomi melalui mekanisme joint-development,” kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama dengan PM Anwar di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

Presiden melanjutkan jika ada potensi-potensi ekonomi yang ditemukan pun akan dikelola bersama oleh Indonesia dan Malaysia. “Kita sepakat bahwa kita harus bekerja demi kepentingan bangsa dan rakyat masing-masing,” kata Presiden Prabowo.

Dalam sesi pernyataan pers yang sama, PM Anwar juga menyatakan jika perundingan perbatasan dari segi hukum buntu, tetap tidak ada halangan untuk bekerja sama dari segi ekonomi.

“Termasuk, yang disebut tadi, yaitu joint-development authority misalnya di kawasan Ambalat. Masalahnya, jika kita menunggu penyelesaian hukum, bisa jadi memakan waktu hingga 2 dekade lagi,” kata PM Anwar.

Anwar melanjutkan waktu yang digunakan untuk berunding itu juga dapat dimanfaatkan bekerja sama dari sisi ekonomi, mengingat hasilnya yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia dan Malaysia.

Tidak hanya Ambalat, Presiden Prabowo dan PM Anwar juga membahas titik perbatasan lainnya, termasuk antara Indonesia di Pulau Kalimantan dengan Sabah, Malaysia.

“Saya ucapkan terima kasih atas keterbukaan untuk meningkatkan hubungan dan mempertimbangkan pandangan dari wilayah tersebut. Saya percaya kita akan bisa mencapai solusi yang cepat dan adil,” kata PM Anwar.

Presiden Prabowo dan PM Anwar bertemu empat mata selama kurang lebih sejam di ruang kerja Presiden RI, Istana Merdeka. Selepas itu, Presiden Prabowo menjamu PM Anwar makan siang yang disertai pertemuan bilateral antara delegasi Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia.

Delegasi Pemerintah RI terdiri atas Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Sementara itu, delegasi Pemerintah Malaysia terdiri atas Menteri Luar Negeri Dato’ Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan, Menteri Pelaburan, Perdagangan, dan Industri Datuk Seri Utama Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz, Menteri Pendidikan Tinggi Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry bin Abdul Kadir, Menteri Komunikasi Datuk Ahmad Fahmi bin Mohamed Fadzil, Menteri Perladangan dan Komoditi Datuk Seri Johari bin Abdul Ghani.

PM Anwar melawat ke Jakarta dalam rangka kunjungan balasan mengingat Presiden Prabowo melawat ke Kuala Lumpur, Malaysia pada 26–27 Mei 2025.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.