Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto memuji Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur sebagai sebuah terobosan, mengingat KEK Sanur merupakan kawasan ekonomi khusus pertama yang bergerak di bidang kesehatan.

Oleh karena itu, Presiden berterima kasih dan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat, khususnya mantan Presiden RI Joko Widodo yang merintis pembentukan KEK Kesehatan Sanur di Kota Denpasar, Bali.

“Saya kira (KEK Sanur) ini adalah suatu terobosan yang pertama kali di republik kita, kita mencanangkan, atau membuat kawasan ekonomi khusus untuk pelayanan kesehatan bertaraf dunia, bertaraf internasional,” kata Presiden Prabowo saat berpidato dalam acara peresmian KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Kota Denpasar, Sanur, Rabu sore.

Presiden juga berterima kasih dan mengapresiasi dukungan investor asing yang ikut mewujudkan KEK Kesehatan Sanur di Bali.

Presiden Prabowo dalam pidato yang sama menekankan bahwa KEK Kesehatan Sanur merupakan salah satu terobosan untuk mengejar ketertinggalan, terutama di bidang kesehatan. Menurut Presiden, adanya KEK Kesehatan Sanur pun perlu ditiru oleh sektor-sektor lain.

"Indonesia negara yang mau berkembang pesat. Kita harus mengejar bangsa lain. Kita tidak bisa pakai cara-cara yang lama, cara-cara yang tidak efisien, cara-cara yang boros, manajemen yang enggak bener,” kata Presiden.

Prabowo lantas berkata, "Tinggalkan itu! Tidak ada tempat. Rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem seperti itu. Rakyat Indonesia menuntut pemerintahan yang efisien, pelayanan yang baik, pertanggungjawaban setiap uang rakyat, tidak boleh disalahgunakan."

“Hari ini," kata Presiden, "KEK ini contoh, salah satu terobosan ke arah mengejar ketertinggalan kita, dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lain."

Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang yang punya visi menjadi negara maju, tentu harus punya fasilitas kesehatan terbaik yang dapat dibanggakan, dan bertaraf dunia.

"Saya melihat Bali International Hospital itu luar biasa juga. Waktu saya masuk, saya kira hotel. Memang, rumah sakit nuansa hotel. Lantainya marmer. Maksudnya, Indonesia adalah negara besar, negara berkemajuan, dinamis sehingga kita juga harus punya fasilitas terbaik," kata Presiden Prabowo.

Prabowo juga berharap Bali International Hospital yang berada di KEK Kesehatan Sanur dapat menerima pasien-pasien dari kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

Presiden meresmikan KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital di Bali Beach, Denpasar, Bali, Rabu sore. Peresmian dua proyek strategis nasional itu merupakan bagian dari agenda Presiden Prabowo di Kota Denpasar, Bali, Rabu.

Presiden Prabowo, pada hari yang sama, Rabu siang, juga meresmikan pusat kesehatan dan estetika Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah di Kota Denpasar.

Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar telah beroperasi sejak 14 April 2025. Dalam hari-hari pertamanya beroperasi, BIH telah melayani 19 pasien yang mengakses pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU) dan 14 pasien gawat darurat.

Rumah sakit internasional BIH memiliki luas 67.465 meter persegi dengan 255 tempat tidur yang berlokasi dekat kawasan wisata Sanur dengan daya tarik Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu.

Adapun layanan unggulan di rumah sakit tersebut, antara lain, kardiologi, kanker, saraf, saluran pencernaan, dan ortopedi/tulang (CONGO).

Sementara itu, KEK Kesehatan Sanur, yang memiliki luas 41,26 hektare, ditargetkan mampu mengundang investasi mencapai sekitar Rp10,2 triliun dengan menyerap sekitar 43.647 orang tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung.

KEK Kesehatan Sanur juga diharapkan menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di BIH dengan total pasien antara 123.000 dan 240.000 orang pada tahun 2030.

Jika pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri berkurang, harapannya ada penghematan devisa dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri. Perkiraan devisa yang dihemat sebesar Rp86 triliun, dan potensi penambahan devisa hingga 2045 diproyeksikan mencapai Rp19,6 triliun.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.