
Sumedang, Jawa Barat (ANTARA) – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi membeberkan tujuan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia dirancang untuk mengatasi aneka masalah struktural di desa-desa, saat mengisi materi dalam Retret Kepala Daerah Gelombang II di IPDN.
Budi Arie mengatakan masalah-masalah tersebut di antaranya, rantai distribusi yang panjang, ketergantungan pada tengkulak, serta tingginya biaya logistik dan harga kebutuhan pokok.
“Program ini inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Kopdes/Kel Merah Putih sebagai pusat ekonomi lokal,” kata Budi Arie di IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu.
Bagi dia, dengan pendekatan koperasi modern yang terintegrasi, dilengkapi berbagai layanan utama, Kopdes Merah Putih juga ditargetkan menjadi penggerak utama ekonomi rakyat sekaligus penyangga ketahanan pangan nasional.
“Inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang menempatkan koperasi sebagai instrumen penting pemberdayaan ekonomi dari tingkat akar rumput,” ucap Budi Arie.
Tujuan utama dari Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah memastikan pelaksanaan program berjalan terpadu dan efektif dari pusat hingga desa dan memperpendek rantai distribusi yang mempengaruhi biaya.
Bahkan, Kopdes Merah Putih juga bisa menjadi penghubung langsung antara petani dan konsumen, sehingga harga lebih terkendali dan manfaat ekonomi kembali ke produsen rakyat, serta memperkuat posisi tawar petani dan menjaga stabilitas harga di tingkat lokal.
Oleh karena itu, Kopdes Merah Putih dirancang sebagai entitas usaha modern dan terintegrasi dengan unit strategis seperti gerai sembako, apotek, klinik desa, kantor koperasi, simpan pinjam, serta fasilitas gudang dan logistik.
"Koperasi juga didorong untuk mengembangkan usaha sesuai potensi lokal. Bahkan, pemerintah menugaskan Kopdes/Kel Merah Putih sebagai saluran distribusi langsung barang bersubsidi seperti gas elpiji dan pupuk agar lebih efisien dan tepat sasaran," ucap Budi.
Budi memastikan bahwa model Kopdes Merah Putih ini benar-benar menjadi milik masyarakat, dikelola masyarakat, dirancang untuk berjejaring dan bersinergi dengan seluruh lembaga ekonomi yang ada di desa, dan diawasi secara kolektif oleh masyarakat sendiri.
Di samping itu, Kopdes Merah Putih berfungsi sebagai pusat aktivitas ekonomi, mulai dari penjualan, distribusi, hingga konsolidasi produk dari kelompok tani, BUMDes, koperasi lama, dan pelaku usaha lokal.
Kopdes juga, kata dia, menjalankan peran sebagai lembaga pembiayaan, penyedia logistik dan pergudangan, serta mitra dalam layanan kesehatan desa.
"Melalui pendekatan ini, koperasi diharapkan dapat memperkuat rantai pasok lokal, mengintegrasikan potensi ekonomi desa, dan menjadi penggerak kesejahteraan masyarakat," ujar Budi.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
No responses yet