Banda Aceh (ANTARA) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman menyerukan dukungan kepada rakyat Iran yang saat ini sedang menghadapi agresi militer Israel.

“Membela Iran dari agresi Israel adalah wujud pembelaan terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan universal. Ini sama seperti kita membela Palestina, yang hingga hari ini masih terus mengalami penindasan, kekerasan, dan pembantaian oleh rezim Zionis,” kata Mujiburrahman di Banda Aceh, Sabtu.

Ia menjelaskan dukungan terhadap rakyat Iran yang saat ini tengah menghadapi agresi militer dari Israel sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dan pembelaan terhadap nilai-nilai keadilan global.

Menurutnya, komunitas akademik tidak boleh diam menghadapi pelanggaran hukum internasional yang terus terjadi. Kampus, sebagai pusat ilmu dan etika, memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran.

“Ketika rakyat suatu bangsa menghadapi kekerasan dan agresi, maka suara solidaritas dari komunitas internasional, termasuk dari dunia akademik, harus dikumandangkan,” katanya.

Rektor UIN Ar-Raniry mengatakan nilai-nilai kemanusiaan harus dihormati dan ditempatkan di atas segala bentuk kepentingan politik.

Ia mengatakan segala aktivitas yang menimbulkan bentuk kolonialisasi baru harus dihentikan, apa pun alasannya.

Lebih lanjut, ia mendorong adanya kesadaran kolektif dari publik internasional untuk menekan agresi Israel dan mendesak penghentian segala bentuk kekerasan terhadap negara-negara berdaulat.

“Dunia hari ini butuh lebih banyak suara jernih, bukan sekadar gema kepentingan politik. Kita harus berani menyuarakan kebenaran,” ujar Mujiburrahman.

Sebagai bentuk keberlanjutan sikap, UIN Ar-Raniry dalam waktu dekat berencana menggelar forum akademik untuk mengkaji situasi konflik dari berbagai perspektif, termasuk hukum internasional, hak asasi manusia, dan prinsip-prinsip Islam tentang perdamaian dan keadilan.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Azhari
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.